Jumat, 12 April 2013

sebatas ini

aku lebih suka menulis
menuliskan sebuah kisah tentang dirinya. mahluk yang selalu mencuri perhatianku.  mahluk yang berani-beraninya mencuri jiwaku. sampe tak pernah ku sadar kapan pertama kalinya kau menyebutkan nama mu dalam perkenalan pertama mu. hampir tiga tahun bisa dibilang ku telah mengenalnya tapi dengan tirai yang   memberi pembatas, hingga ku merasa berjalan dengan jasad orang lain. yang selalu ku lakukan hanya sebatas kesanggupan melihatnya dari kejauhan, berucap ketika ku butuh kan, bertanya dengan canggung sebatas pelajaran. hidup tanpa komunikasi layaknya manusia normal. aku hanya mengagumimu, dengan sedikit berharap lebih dan ingin meminta kau dapat mengerti ku tanpa mengharuskan ku bicara. 

sulit memberitahukan isi hati dengan bahasa isyarat. isyarat tolonglah sampaikan ini untuknya daam hatiku selalu berucap demikian. walau sering kali bertemu namun apalah daya. tetap saja aku hanyalah pengagum setia mu. membungkan mulut ini dan mengnci rapat hati ini hingga ku sulit tentukan mahluk lain untuk ku terima.

sesekali beradu tatap namun ku tak bisa menyampaikan dari sorot mata ku. andai masih ada celah bisa kah kumasuk didalam jiwamu, menghangatkan diri yang hampir beku hanya karena batas kemampuanku terdiam cukup lama demi untuk mengagumiku. bagai air diletakan di frezer dengan memasang suhu yang standar ketika makin lama dibiarkan air itu kan bembeku, keras bagai batu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar