Terbungkus rapi memang memberi nilai plus dalam pandangan
setiap orang itu terbukti ketika mereka hendak memberikan hadiah kepada orang
yang dicinta pasti mereka akan membungkus hadiah itu dengan rapi agar telihat
indah dan menarik, begitu juga dengan orang yg hendak mebeli buku atau barang
lainnya tentu ia akan memilih buku yang masi terbungkus atau barang yg masih
tersegel rapi dan ia enggan memilih sampel yang dipajang oleh si pemilik karena
tentunya sampel itu sudah dipegang-pegang dan di otak atik oleh sekian orang
yang hendak membeli barang tsb.
Maka begitulah Allah dalam menghargai wanita, Allah perintahkan mereka untuk
menutup aurat agar mereka terlihat rapi dan sopan serta tidak menjadi sumber
fitnah bagi kaum laki-laki seperti wanita-wanita yang mengobral auratnya. Maka
tidakkah kalian mau wahai ukhti Allah perlakukan sperti itu…karena sungguh hati
orang2 yg beriman akan selalu condong pada mereka yang senantiasa menutup
auratnya untuk mereka jadikan pasangan hidupnya, sedangkan orang2 yang hatinya
rusak mereka akan mencari sebaliknya bukan untuk mereka nikahi tapi untuk
mereka coba layaknya mencoba dan mengotak-atik sampel barang di sebuah toko
jika sudah merasa tak cocok maka barang itupun akan ditinggalnya.
Maka dari itu wahai saudariku perbaikilah niatmu dalam memakai jilbab jadikan ia semata-mata untuk Allah sebagai
rasa syukurmu terhadapNya atas rahmatNya sehingga ia menghargaimu sebagai
seorang wanita, dan janganlah engkau berfikir seperti fikirannya orang2 kafir
yang menganggap bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan mereka
berhak melakukan apapun terhadap tubuh mereka sendiri, tapi ingatlah bahwa islam
itu memiliki hukum termasuk hukum pakaian-pakaian seorang muslimah,
pandangannya dan cara bicaranya, maka barang siapa yang ridho karena Allah
dengan menjadi seorang muslimah serta ta’at kepada Nabi Muhammad hendaknya ia
berkata terhadap smua perintah Allah “ sami’na wa ‘atho’na “ kami dengarkan dan
kami taati.
Allah berfirman : “ dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan
perempuan yang beriman apabila Allah dan Rosulnya telah menetapkan sebuah
ketetapan akan ada bagi mereka pilihan ( yang lain) tentang urusan mereka dan
barang siapa yang mendurhakai Allah maka ia telah sesat dengan kesesatan yang
nyata…”. QS Al Ahzab : 36
Sekali lagi wahai saudariku niatkanlah ia semata-mata karena Allah bukan karena
yang lainnya…dan disini ada beberapa alasan yang kadang mendasari seorang
muslimah untuk memakai jilbab (kerudung)
- karena mode ;
Memakai jilbab yang “gaul” sudah menjadi tren saat ini sehingga banyak dari
kaum hawa yang tertarik memakai jilbab model seperti ini dan jika ditanya
mengapa memakai jilbab (kerudung) ? loh inikan gaul, ini tren saat ini…jawabnya
!.
- Ikut-ikutan artis ;
Alhamdulillah sudah ada beberapa artis yang mulai memakai jilbab walaupun itu
sebatas jilbab yang “gaul” kata orang , tp sangat disayangkan banyak dari kaum
muslimah yang memakai kerudung hanya sekedar ikut-ikutan artis dan bukan karena
Allah, mungkin karena dia nge-fans dengan artis itu atau hanya ingin terlihat
cantik dengan memakai jilbab seperti para artis.
- Karena sekolah mewajibkan berjilbab ;
memakai jilbab di sekolah sangatlah bagus namun yang menyedihkan ketika liburan
tiba atau jam sekolah sudah berakhir tak sedikit dari para siswi yang melepas
jilbabnya dan setelah diselidiki ternyata mereka memakai jilbab karena sekolah
mewajibkan untuk seperti itu, walaupun tidak sedikit dari mereka yang ikhlas
karena Allah. pesantren dan madrasah-madrasah aliah adalah contoh dari
sekolah-sekolah yang mewajibkan jilbab.
- Karena pacar ;
Karena pacar bisa dikatakan beragama maka sang wanitapun harus menyesuaikan
sehingga yang tadinya tidak berjilbab kini dengan rajinnya memakai jilbab,
namun ketika putus dengan sang kekasih iapun kembali ke “tabi’at” asalnya
(tidak berjilbab). Ini adalah kenyataan yang pahit yang kerap kita temui di
masyarakat kita saat ini.
- Karena tuntutan pekerjaan ;
Seperti bekerja di bank-bank syari’ah misalnya, syukur Alhamdulillah klo bisa
konsisten.
- Karena suami ;
Suami memerintah istrinya untuk mengenakan jilbab mau tidak mau sang istri
harus patuh terhadap perintah suami walaupun sedikit terpaksa.
Itulah beberapa alasan yang kadang mendasari seorang wanita untuk memakai jilbab
dan sebaik-baiknya mereka adalah orang yang ikhlas dalam memakainya karena
Allah, para Ulama menyebutkan 2 (dua) syarat diterimanya amalan seorang hamba
yang semuanya tersimpulkan atau terambil dari 2 kalimat syahadat yang berbunyi
“ Asyhadu Alla Ilaaha Illallaah, Muhammadan Rosulullaah” yaitu ; Ikhlas, yang
terambil dari syahadat yang pertama yaitu syahadat kapada Allah, Rosulullah
Shollallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan
oleh Umar bin Khattab :
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لكل اِمْرِئٍ مَا
نَوَى
Artinya : "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. dan setiap orang
akan mendapatkan apa yang diniatkan." (HR Muslim dan Abu Daud)
kemudian yang kedua ; sesuai dengan ajaran Rosul bukan mengada-ada dalam
permasalahan agama seperti apa yang dilakukan oleh para Ahlu bid’ah, syarat
yang ke dua ini terambil dari syahadat yang ke dua yaitu syahadat kepada Nabi,
Rosulullah juga bersabda : “ barangsiapa yang mengerjakan sebuah amalan yang
tidak berdasarkan ajaran kami maka amalannya tertolak “.Semoga Allah senantiasa
menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam melaksanakan
semua perintahNya dan menjadikan kita senantiasa istiqomah dalam ajaran
NabiNya….
|
Ditulis oleh Dewan Asatidz
|
Tanya:
Pada awalnya, suami saya menganjurkan saya untuk memakai jilbab, dan saya pada waktu itu masih belum memikirkan hal seperti itu karena pengetahuan agama saya masih minim (saya dulu sekolah di SMU Katolik, tapi saya beragama Islam). Saya juga tahu bahwa seorang wanita muslim diwajibkan mengenakan jilbab, sehingga saya mulai mempersiapkan diri dengan membeli beberapa kerudung. Saya juga mulai banyak membaca terjemahan al-Qur'an, dan akhir-akhir ini mulai timbul keinginan untuk mengenakan jilbab. Tapi saya sendiri masih ragu akan niat saya ini bukan 100% karena Allah, bisa jadi disebabkan karena anjuran suami saya atau karena ingin tampil beda. Saya berkesimpulan demikian, karena pada waktu membaca terjemahan al-Qur'an surah 3:59, surah tersebut belum menggugah hati saya pada saat itu (saya tekankan pada saat itu) karena keinginan itu baru timbul akhir-akhir ini. Apa yg harus saya lakukan? Apakah saya tetap melanjutkan keinginan saya ini atau saya harus menunggu sampai hati saya mantap? Saya mohon arahan dari Bapak. Terima kasih. Ifa - Makassar Jawab: Kebingungan Anda untuk memakai jilbab apa harus nunggu sampai hati mantap? Saya sarankan Anda segera memakainya. Alasannya, ya karena jilbab itu wajib. Dan Anda sudah yakin bahwa jilbab itu wajib. Pelaksanaan suatu (perintah) kewajiban itu hubungannya dengan mampu atau tidak. Maksudnya, kalau kita mampu ya harus dilakukan. Tidak perlu nunggu suasana hati, sampai benar-benar ikhlas/rela. Secara logis bisa disederhanakan begini:
Memakai jilbab dengan ikhlas, maka akan mendapat pahala
sekaligus terhindar dari dosa.
Memakai saja tanpa hati ikhlas, maka telah terhindar dari
dosa, pahalanya belum.
Tidak memakainya, maka mendapat dosa.
Nah, sekarang ya dipaksa-paksakan sedikit lah. Agar Anda terhindar dari dosa.
only quote
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar