Sabtu, 01 November 2014

Draft Yang Terabaikan

Nemu tulisan di ahir tahun 2013 lalu, yang niatnya untuk ngomentarin tema sebuah media masa di kawasan Jogja, tapi berhubung belum di muat apa salahnya kita cantumkan di sini saja. itung-itung buat nambah postingan dan tambah wawasan bagi yang mau baca ini tulisan saya. oke langsung ke pembicaraanya saja


Judul: Menakar kinerja para pelayan masyarakat

Oleh : Mufida Herdani
Mahasiswa Jurusan Muamalat Fakutas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kembali kinerja para pelayan masyarakat perlu dipertanyakan keefektifan dan keberhasilan-nya. Temuan dinas kesehatan terkait besarnya jumlah angka penderita penyakit kelamin di Kecematan Cangkringan. kabupaten Sleman. Yogyakarta perlu dijelaskan. Karena, menambah panjang daftar nilai merah  rapot yang diterima para pelayan masyarakat Daerah khususnya bidang kesehatan. Dalam keterangan kepala Dinas Kesehatan (DinKes) kabupaten Sleman  Maflidianti. Besarnya jumlah penderita penyakit kelamin disebabkan petugas yang rajin melakukan penyuluhan pada masyarakat. Masyarakat yang mulai tidak mau menceritakan keluhan seputar penyakit ini, mau terbuka kepada petugas kesehatan,  bagi mereka masih dianggap tabu menceritakan penyakit ini, karena menjangkit di daerah sensitif bagian tubuh mereka.  Padahal munculnya penyakit ini bisa menjadi jembatan penyebaran penyakit yang lebih berbahaya lagi  seperti penularan HIV dan AIDS. Melihat realita di lapangan tentu miris, karena angka-angka penderita dapat terus bertambah seiring berjalanya survei dan penyuluhan yang dilakukan pelayan kesehatan daerah kabupaten Sleman.
Menanggapi penyakit kelamin ini, Dinas Kesehatan (DinKes)  Sleman, sebenarnya tidak tinggal diam. Melalui kepala Puskesmas kecamatan cangkringan Maryadi membentuk tim penanganan penyakit atau infeksi menular seksual (IMS). Sejak digiatkan sosialisasi dan penyuluhan pada akhir September hingga awal November. Terdapat 75 warga yang memeriksakan diri karena masalah penyakit kelamin dikutip dan dirubah seperlunya dari ( Harjo Selasa, 26/11/2013 ).
 Langkah tanggap dari DinKes patut untuk diapresiasi dengan baik. Khususnya warga Sleman sendiri untuk lebih sadar untuk mengkonsultasikan gejala-gejala penyakit kelamin. Sehingga dapat memperoleh penanganan lebih dini. Tetapi sayang, ketika semakin bertambah jumlah penderita, tidak dibarengi antisipasi yang baik oleh DinKes sendiri, sehingga seiring berjalannya sosialisasi dan penyuluhan membuat persediaan pilihan obat pertama menjadi terbatas. Akibatnya, pasien harus mendapatkan obat pilihan kedua bahkan ketiga untuk proses penyembuhan. Dengan pilihan obat bukan pilihan pertama, tentu akan memperlama proses penyembuhan penyakit ini. Bahkan mungkin akan ada efek samping disebabkan obat bersifat obat pengganti bukan obat pertama.  Masalah di lapangan inilah yang seharusnya dapat lebih difahami oleh pemerintah dan DinKes Sleman. Sehingga upaya penanggulangan musibah penyakit ini dapat lebih efektif dan tepat.  Pelajaran penanggulangan yang terkesan belum siap ini harus menjadi pelajaran dari pemerintah, khususnya pemerintah kabupaten Sleman untuk masalah ini. Dan diharapkan akan lebih Preventif  dalam menghadapi malah apapun. Mengingat sebagai pelayan masyarakat perlu di tuntut profesionalisme dalam melayani setiap kebutuhan masyarakat.
Praktek prostitusi liar yang berkembang di area tambang disinyalir memiliki andil penyebaran penyakit kelamin di kabupaten Sleman, khususnya daerah Cangkringan. Polisi sebagai aparat keamanan yang tugasnya melayani kebutuhan keamanan rakyat, patut berkaca melihat masalah ini. Harus ada langkah tegas dari aparat keamanan daerah setempat. Penertiban penambangan pasir yang lewat waktu yang ditentukan dan pembersihan warung remang-remang terselubung di areal tambang dan juga harus ada pembinaan dan pengarahan  yang jelas dari aparat keamanan, agar mereka yang sudah terjerat dalam malah ini tidak mengulangi perbuatan-nya lagi.

Selasa, 21 Oktober 2014

Ayam Kok berkoko

Pernah denger nggak sih kalo suara ayam itu punya arti?
 
Setiap sepekan pasti ketemu hari minggu. Nah ketika malam minggu tiba pasti dan memang sudah pasti setiap sudut kota mendadak menjadi ramai and nguantree. Jalanan menjadi padat merayap-rayap bejibun kendaraan keluar, entah apa tujuan mereka yang jelas mayoritas ingin merayakan ahir pekan untuk bersama dengan orang yang mereka kehendaki.

Di sini di kota Yogyakarta, tidak hanya penduduk lokal saja yang memenuhi jalanan raya. Pengakuan dari seorang kawan yang berasal dari luar kotapun memang sengaja mengunjungi kota ini hanya untuk menghabiskan ahir pekanya. Ya sudah pantas kalo jalanan menjadi seperti itu. Hanya sekedar saran buat kalian yang tak ingin menyia-nyiakan kesabaran mendingan mengurung diri saja dirumah, toh pasti ada saja hal yang menarik untuk dikerjakan selain ikut bermacet-macet ria. Keika memang kalian tidak memiliki hobi melewati musim macet sih.

Selain maceet malam minggu tidak hanya identik dengan keramaian. Malam minggu juga akan lebih cepat menjelang paginya. Mengapa demikian? Itu katanya dikarena ayam-ayan jago tetangga akan lebih awal merkokok layaknya di pagi buta ketika fajar ingin lewat sesampainya subuh tiba, pasti ayam-ayam ini akan berkokok untuk membangunkan orang-orang dalam tidur lelapnya bukan. Banyak spekulasi mulai bermunculan, argumen yang pernah saya dengar pun aneh kiranya.  

Sebelumnya kita harus tau mengapa ayam berkoko?? Pasti ada alasannya bukan?. Ya alasan dari kenapa ayam di takdirkan untuk berkokok dengan suara khasnya salah atunya adalah untuk membangunkan orang-orang dalam tidurnya. Ayam berkoko juga bisa juga dijadikan penanda. Dalam mitos jawa, ayam berkokok pada sore hari memiliki arti bahwa akan ada seorang gadis yang akan hamil muda dalam tanda kutip. Tidak akan saya jelaskan kebenarnaya, namun ketika masyarakat sudah percaya, entah bagaimana kebiasaan akan saja diyakini keberadaanya. Seperti itulah ketika hari minggu tiba, akan lebih sering ayam ini berkokok ketika waktu masih dikatakan senja. Padahal sudah sering juga ayam berkokok di awal waktunya. Yah itu mungkin hanya perasaan mu saja atau hanya kebetulan belaka.

Dalam teologi agama. Khususnya agama Islam ayam berkoko memiliki makna yang berbeda. Dikatakan bahwa apabila ayam berkokok itu artinya penanda baik karena ia sedang melihat cahaya malaikat yang sedang turun ke bumi, karena ayam bisa merasakan apa yang tidak dapat dirasakan oleh manusia mestinya. Itulah mengapa di spertiga malam atau ketika menjelang fajar hingga subuh ayam selalu mulai berkoko. Dalam agama Islam waktu-waktu tersebut adalah waktu mustajab atau diutamakan untuk memanjatkan do’a dan beribadah kepada Yang Maha Kuasa. 

untuk yang di pertengahan malam referensi utamanya hanya ada pada sebuah legenda cerita rakyat jawa yang mengisahkan tentang keinginan rorojograng yang meminta dibikinkan seribu candi untuk sebagai syarat pengajuan lamaran dari seorang pria, yang katanya pria tersebut adalah anaknya. namun dia tak menghendakinya, maka kala itu di pertengahan malam ia membangnkan seluruh ayam untuk memberikan tanda bahwa fajar akan segera tiba.

Cerita ini hanya legenda, dan beberapa mitos yang sungguh dapat menyesatkan pikiran kita. Dimana saat kita yang seharusnya memanjatkan do’a eh malah menggunjing orang yang tak tau asal muasalnya.

Jumat, 17 Oktober 2014

Bukan Musim Hanya se-deretan Riwayat yang Biasa

          Asrep *sudah waktunya kadaluarsa.
Maaf kan dia yang terlalu naif untuk mengatakan “ya”
Yang terlalu tak peduli untuk merasa “suka”
Yang selalu menanyakan apa itu esensi dari kata “sayang-nya”
Yang tak pernah ingin mengerti hanya ingin dimengerti

cukup,. tidak untuk selanjutnya jika masih diberi kesempatan untuk dirimu kembali
Mungkin dia akan mulai meminta tanpa harus menawarkan untuk diberi.
Terimakasih akan kasihmu yang lalu
Terlalu bodoh dibalik pemikiran yang harus bisa dicerna
Dan mungkin hanya kamu lah saat ini yang mulali bisa tinggal disisinya
Yang berani mengalahkan besarnya gengsi Tanpa harus dia berfikir panjang lagi
Ia  mulai cemburu dengan kesibukanmu
dan mulai resah menunggu kabarmu
serta mulai dan mulai lagi mencoba sepenuhnya memberikan rasa sukanya hanya untuk mu.

Barisan aksara, yang sudah kerap kali dibicarakan anak muda, bukan hanya anak muda mungkin, lebih teparnya seorang manusia yang memiliki kepekaan lamban selamban siput yang berjalan di padang pasir. Mereka akan merasa ketika orang yang selalu ada telah tak disisihnya.  ketika mereka dilanda dilema karena “cinta”, penyesalan harapan pasti tak pernah telat membarisi runtutan do’anya.

Walaupun Cinta tak pernah lelah untuk selalu berkata. Karena hidup terlalu bijak untuk menemukan kebahagiaan setiap orang.

Tak lebih dari cukup karena kini orang yang selalu diharapkan telah bahagia. Menemukan apa yang menjadi impiannya. Berteman denagan seorang yang lebih setia, lebih peka serta penuh kasih sayang tanpa harus berfikir panjang. Itu lah teguran yang musti difikirkan, karena dia tlah menemukan kenyamanannya yang baru. Sekian harapan itu kiranya memang sudah harus berhenti, ini bukan waktunya lagi. Dukung lah saja lalu cukup lambaikan tangan dan jadikan kenangan terdepan, untuk sewaktu-waktu bisa dijadikan cermin mewah bila di inginkan,  lebih mewah lagi jika untuk dipajang.

Masalalu bukan untuk diulang, karena masa lalu hanya akan menjadi kenangan. Lain lagi dengan mimpi dan harapan, ia akan tergantung tinggal kapan ia ingin digapai.  Begitu juga dengan cinta. Seorang  pernah berkata ketika cinta hanya sementara berarti itu hanya hawa nafsu belaka. Dan ketika cinta itu terbuat pasti ada tanggal kadaluarsanya. Tapi sekali lagi cinta tak mengenal batasaan, berlaku kepada siapa saja dan kapan saja dia mau menghinggapi. Cinta memang bisa membuat orang gila. Tak bisa berfikir sewajarnya. Gelap mata dan lemah kebenaran. Tapi untuk apa ketika cinta datang namun cinta sudah tak membutuhkan cinta. Kata-kata yang dikutip dari sebuah film 5 cm, entah sama atau tidak namun intinya disana memang membicarakan tentang cinta.

Perbincangan semacam ini memang tak kan pernah ada batasnya. Dari orang yang memulai hingga orang yang mengahiri.

Ada sebuah buku dengan judul “cinta empat musim” sampai ada yang sempat menggolongkan musim orang memilih cinta. Buku ini memceritakan beberapa kisah singkat cerita asmara seseorang entah itu cerita karangan atau pun memang berasal dari pengalaman sang penulis. Salah satu dari cerita yang masih bersambung dan belum terbaca chapter selanjutnya adalah cerita yang berjudul “dia, aku dan kamu”. Lebih tepat cerita ini adalah “triangle love” atau cinta segitiga.

Seseorang yang bernama monik mengeluhkan ceritanya dengan sahabatnya sendiri tentang kegalauanya karena sudah empat malam minggu sang pacar tidak menepati janjinya untuk mengajaknya keluar, dengan alasan pekerjaan. Tak disangkanya ternyata sudut ketiga dibalik cinta mereka adalah sahabat dibalik teman curhatnya sendiri.

Walaupun cerita ini hanyalah fiktif belaka namun tak dapat dipungkiri kala cerita ini benar-benar nyata sering terjadi di seantero nusantara bahkan banyak Novel yang mengangkat tentang kisah cinta segitiga. Perselingkuhan sudah bukan lagi wacana, namun cerita menarik yang memiliki puncak cerita yang apik.

Layaknya permainan petak umpet yang dilakukan anak-anak. Seaman dan senyamannya dia bersembunyi pasti akan ditemukan juga, walaupun tak dapat diketemukan ada kalanya dia yang akan menunjukan dirinya sendiri karena bosan terlalu lama bersembunyi.

Cerita ini berasal dari ruang yang berbentuk segitiga. Sudah dikenal pasti dalam pelajaran matematika. Segitiga memiliki tiga sudut, yang setiap sudut pasti memiliki ukuran masing masing tergantung segitiga mana yang dipilih. Sudut jalan misalnya, pasti jalan tersebut tidak terlepas dengan tikungan, dimana setiap tikungan pada pinggir-pinggiran jalan merupakan tempat strategis dan mudah dikenali. Orang akan lebih mudah menemukannya, mengingatnya serta 1% sisa adalah kemungkinan untuk salah arahnya. Di lain sisi setiap tikungan pasti akan sering ditemukan rambu-rambu yang menyatakan untuk berhati-hati karena rawan terjadi kecelakaan ataupun semacamnya yang membahayakan kenyamanan berkendara dan keselamatan nyawa manusia. Begitulah kira-kira pengistilahan yang sempat mampir lewat terkit iklim pribumi kali ini. Terserah bagi siapapun yang akan menafsirkan seperti apa, karena ini hanya sebuah tulisan sahaja


#memoofurlife

Rabu, 09 Juli 2014

cerita itu seperti sistem "rantai makanan"

Jalan itu memang tak musti lurus dan mulus, pasti ada saja batu bahkan hanya pasir yang dapat menumbangkan siapa yang melintasinya. "romance" hal ini yang akan saya bahas kali ini. sebuah kisah yang akrap di temuni di dunia perfilman di Indonesia bahkan di manca negara. Topik yang menarik dan tak bosan-bosan untuk diperbincangkan.

Pasti semua manusia memiliki cerita akan hal ini. kisah cinta saling kasih untuk berbagai ataupun hanya sekedar mengagumi bahkan hanya sekedar untuk diakui dalam tanda kutip. 

Selanjutnya pernahkah anda berfikir kerika sebuah rantai makanan yang terus berputar sesuai alurnya berbalik arah, pasti sudah terbayang akan seperti apa jadinya. "runtuh" karena memang seperti itulah hukum alam. Terkadang alur seseorang menyukai seseorang tak jauh berbeda dengan sistem rantai makanan makhluk idup tersebut 

Ketika si A menyukai si B dan si B menyukai si C kemudian si C menyukai si A dan seterusnya, sudah dipastikan tidak mudah untuk bertemu apa lagi untuk menyatukan persepsi, hanya tinggal pengorbanan yang tersisa. Siapa yang akan berbalik dan mengorbankan keinginannya demi melihat sesorang bahagia. dan dengan kebahagiaan itu yang dapat mempertahankan "sistem".



(O:))


Senin, 07 Juli 2014

korek-korek isi kepala "edisi Nyekrip"

Sudah hampir empat tahun, menyandang status sebagai seorang mahasisiwa, dan disinilah penentuannya, maukapan segera gantung gelarnya. tinggal menentukan pilihan mau tepat nggak pake telat atau santai asalkan jadi. Tapi saya hanya memilih yang penting cepat kelar asal kuat. hehe. #berjuang. Mencari inspirasi dan beragam ide muncul tapi nggak ada yang pernah mau mampir dari awal sampai ahir.

Penentuan judul, serta permasalahan yang sudah siap diselesaikan. segala prosesi yang di minta pihak fakultas dudah terpenuhi tinggal finishing di bab ke-1, UU Perkoperasian memang menarik untuk di angkat, karena banyak hal yang kotroversial pada Undang-undang barunya. Eladalah malah masalah yang diambil justru menimbulkan masalah. OK fine, sedikit bermasalah, ayo konsultasikan dulu bagaimana pendapat bapak pembimbing akan hal ini. Pada intinya saya sendiri aja tau kesimpulan yang akan dikatakan sama si bapak. "ow laiyo mbak, ini memang wes gak bisa di teruskan, lagian percuma juga to kalo sampean mau meneruskan permasalahan ini" kata si Bapak. dan ahirnya "GANTI JUDUL".

Berhari-hari, berminggu dan sekarang udah ganti bulan, januari ke februari. Januari, nyoba nyari, februari mulai frustasi sampai tepar di bangku RSI dan baru kemaren dibulan Maret saya konsultasikan lagi permasalahan baru. Ini bukan kali pertamanya saya menghadap dengan keputusasaan. oh .. you make me crazy skripsi. Ini sudah yang ketiga kalinya, dan saya memutuskan untuk pasrah.

Ahirnya tetap di bidang Agraria. buku yang selama 2 tahun berada dirak, baru kali ini berfungsi juga. mengantarkan judul di april ini, sebaris rangkaian kata-kata, yaitu
 "tinjauan sosiologi hukum islam dalam sistem bagi hasil pertanian yang ada di Indonesia".
dipikir kembali ternyata judul ini terlalu global, dan pasti masih kebingungan dari mana asal sumbernya nanti. Sambil mengais-ais data cari-cari dan bertanya-tanya kepada penduduk sekitar Jogja ahirnya mendapatkan jabawan juga dan berlajut menjadi :
"Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistim Kerjasama Penggarapan Tanah Pertanian di Desa Baturetno Banguntapan Bantul".
yang ini oke dapat ACC lalu seminar untuk lanjut penelitian. Sedikit lega setelah siksaan dari sikian baris permasalahan yang menjadi judul penelitian tersisishkan sia-sia. hoho.

Satu bulan berlalu, tepat di bulan mei, saya sudah memulai untuk terus berlanjut rajin mengunjungi tumpukan buku di pojok gedung perpustakaan, sembari menunggu proses perijinan dari Instansi yang bersangkutan yang tidak dapat saya sebutkan. perijinan desa beres, kampus wes oke tinggal instansi pemerintahnya wae yang masih PHP. 

Rodo rumit sakjane, minggu pertama dapat balasan “suratnya sudah bisa di ambil mbak di kantor bagian administrasi” kata bapak petugasnya #hanyaistilah. kemudian saya meluncur ternyata masih harus konfirmasi kesana kesini untuk menunggu lagi. 

Ternyata penantianya tak berujung manis, sepet bangget koyo mangan salak mentah (seperti makan salak muda). Pagi-pagi dapet telpon dari seorang bapak yang ngurusin administrasi. awalnya sempet berbunga-bunga ahirnya jadi juga, eh g taunya cuma bilang "mbak pimpinan ndak mengizinkan masalah ini untuk diteliti",, tut.. tut.." telponya langsung keputus. Rada mikir sih kok langsung di matiin ni telpon, tanpa berlarut-larut sih langsung mau sms malah keduluan ada sms masuk dari ujung kantor disana, yang intinya sama. 

YA SUDAH LAH. Salah apa sampe sebegininya, apa bodoh banget aku ya skripsi aja bermasalah  mulu dan ga bisa-bisa diselesaikan. yaa meskipun sadar kalo skripsi itu memang isinya masalah, tapi yo nggak asal masalah juga sih. *nyahaha untuk kali ini saya nggak mau gila. 

Kembali ke rutinitas biasa. Tidak perlu menunggu besok maupun lusa, sangsung ritual ngadep yang pasti bisa meskipun harus pandai bernegoisasi kepadanya. Yap tidak salah lagi kepada pembimbing kita. sembari membawa barisan judul berisi permasalahan yang nggak tau ujungnya yang penting sesegera dapat pengganti yang lama. Tinggal satu bulan waktu yang tersisa, tiga hari diberikan untuk mematangkan tema apa yang pantas di kerjakan. dari investasi pohon yang ujungnya harus ditarik jadi downline dalam sebuah MLM kalo mau meminta kejelasan data, sampai UD ecek-ecek yang sistem manajemenya semrawut satu-satu kena uji coba.

Ahirnya boring dan buntu sudah mau dikemanakan lagi. walaupun nggak ada bahu buat bersandar untung masih ada lantai untuk bersujud dan yang g kelupaan berkunjung ke sosmed alias update status atau ngetweet. #aseg :D
Jusrtu disinilah tiba-tiba listrik nyala, lampu terang berbinar-binar diatas kepala.

Waktu ngeluh di twitter sambil nongkrongin timeline orang-orang yang berkicau, #mungkin kita berjodoh :D. Galau pengikut dan banyaknya iklan berbaris, ini tema utamnya. siap secarik kertas, mulai oret-oret nyari kata yang pas, dan ini dia
"Jual beli follower sosial media Twitter dalam Perspektif Hukum Islam"
Nggak panjang dan nggak bertele-tele, cari literatur dan mulai cari referensi, eh ternyata belum ada yang nyoba ngabasas. segera maju sekalian membewa selingkuhan judul siapa tau yang ini disingkirkan lagi. Tapi kok jusrtu disetujui. Wes sembari keluar dari ruang dosen sambil mesam mesem ie isi kepala mulai bekerja lagi untuk kembali merangkai kata demi mengisi berlembar-lembar kertas putih.

Tiga hari lagi waktu yang diberikan, tak boleh berlama-lama hanya untuk sebuah proposal. semalam revisi dan tujuh hari untuk setiap babnya. Ahirnya kelar juga. Waktu mepet, kejar-kejaran sama dateline yang diwajibkan oleh pembimbing. Seperti lomba balap siapa cepat sampai rumah antara Siput vs Kelinci, dan yang menang sudah pasti si Siput yang nggak bisa berlari.

Mungkin memang belum bejonya saja, waktunya memang belum bertemu di saat itu. Namun pada intinya yang penting sesegera lah mungkin tumpukan aksara ini untuk dipertanggungjawabkan. Saya terima apa yang akan terjadi, yang penting saya tidak gila lagi. *hehe

Yosh selesai untuk urusan yang astu ini, sampai lupa urusan body dan hati *nyahaha. Untuk prosesi selanjutnya pikirkan lagi nanti

Walaupun sudah berahir dan sudah diputuskan siapa yang jadi pemenangnya, tetap saja jangan berhenti disin. Dengan alasan jangan pernah remehkan hal sepele disekitar dan tetap hargari setiap titik pemikiran yang ada di bagian kecil isi kepala ini, siapa tau itu lah yang akan menjadi besar serta mengantarkannya pada keberhasilan. #ojomalesmikirDab :D

*diperbaharui oktober '14

Senin, 30 Juni 2014

karena hanya ingin

aku menyukaimu bukan berarti aku harus menyebutkan apa alasanku. bertanyamu hingga ratusan kalipun aku tak kan menjawabnya. itu bukan obsesiku bukan pula realitas ku tapi itu hanya ingin ku yang tak pernah ku temukan mengapa harus itu/?.

lidah boleh menghujat namun hati tak kan pernah bertindak, tumpul dan semakin melemah terusik akan pembangkangan untuk mencapai rasionalitas.

Rasa karsa dan cinta? apa itu? sebuah frasa yang penuh spekulasi.


terhenti lagi mungkin hanya ini keresahan diatas keresahan ku atas resah yang tak kutahui keresahan atas apa ini.

#dongenDiesokHari :D

Selasa, 18 Februari 2014

menulis itu memiliki jiwa

Sering kali saya sendiri bertanya, mengapa sulit sekali mengaspirasikan banyaknya wacana yang bejibun dikepala. Diskusi hanya sebgai wahana saja, bukan sebagai tempat yang bisa mengarsipkan apa yang kita inginkan. Pada dasarnya dunia tulis menulis punya banyak manfaat, dari mengasah kretifitas hingga mencari popularitas.

Berbaga media siap menampung karya karya jari lentik serta ideologi yang menarik. Tidak hanya itu salah satu manfaat dari menulias adalah dapat mengurangi beban dalam pikiran. Kebanyakan para tokoh besar, mereka mempunyai story (rangkaian cerita akan perjalan hidupnya). Jadi tidak salah dong bila setiap saat, setiap kejadian kita tuangkan didalam tulisan, karena itulah salah satu memory yang dapat diabadikan.

walaupun menulis itu dibilang memiliki ciri khas dari setiap orang, namun menulis itu bisa dipelajari dan bisa pula di setting ingin seperti apa dan bagaimana, yang pasti disetiap tulisan itu memiliki jiwanya sediri-sendiri.

Sunggyh menarik ada cerita dari seorang kawan dalam keahlianya mengasah diri untuk menulis. Bermula dari kebutuhan finansial. ketertarikannya mencoba adalah ketika melihat iklan sebuah media cetak yang bertuliskan" bagi sipa saja yang ingin mengirimkan sebuah tulisan dalam bentuk opini dan lain sebgainya.... ". mulailah dia beropini dan menuliskannya kemudian dikirim ke alamat redaksi tersebut. Walaupun pada dasarnya itu orang memang memiliki pemikiran kritis. tidak hanya sekali dua kali, berkali kali opini yang dia kirimkan dimuat di beberapa media masa. Selajutnya keinginannya meningkat, berbagai lomba tulis menulis yang menjanjikan hadiah yang cukup menarik perhatian pasti diikutinya. Alhasil berbagai nominasi ia dapatkan, berbagai tulisan diberi kesempatan ikut dibukukan dan seperti itulah hasilnya.  Diawali bukan dengan niat tulus untuk menulis tapi akhirnya kini dia mendapatkan jiwa dari menulis itu sendiri.

Yaa cukup mengagumkan serta membuat saya iri. #dalam proses


Selasa, 14 Januari 2014

mencapai ketinggian " Puncak Gunung Andong"



Spesifikasi
Kode: Andong Mt.
Ketinggian: 1726 Mdpl
Lokasi : desa Srigading, Kec. Ngablak, Kab Magelang, Jawa Tengah

Indahnya negri ku, sebuah julukan yang tak salah sebetulnya dimiliki Indonesia yaitu Zamrud Khatulistiwa. seperti batu permata hijau dan mulia yang berada di garis ekuator, khatulistiwa. Keindahan yang tergambar jelas diantara hijaunya hutan, perbukitan bahkan alam pegunungannya.

Gunung Andong adalah salah satu gunung yang tidah terlalu tinggi dibandingkan dengan gunung yang mengitarinya. Cocok bagi para pemula yang ingin melakukan pendakian. walaupun tidak terlalu tinggu dibandingkan gunung yang ada disampingnya yaitu gunung Merbabu namun pemandangan yang ditawarkan tidak kalah menarik. melihat lolasinya sendiri merupakan perabatasan antara magelang, salatiga dan semarang. Jadi tidak salah jika disebut bukitbintangnya tiga wilayah ini. Selain itu keistimewaan yang ditawarkan juga tidak tanggung tanggung. berbaris pengunungan mengitari dari sisi manapun.

Perjalanan yang cukup panjang sebenarnya, karena kami berangkat dari Yogyakarta, berangkat pukul 22:30 sampai lokasi pukul 13:15. kami memutuskan untuk beristirahat sejanak dan mulai mendaki pada pukul 02:30. Cukup menantang karena tidak ada pendaki lain selain dari kelompok kami, ber sebelas belum sempeat memejamkan mata dan merebahkan badan untuk beristirahat dari aktifitas seharian, namun tidak mematahkan semangat untuk segera melihat keindahan diatas puncak. rute yang dilintasi dimulai dari beberapa pemukiman, dan ladang penduduk, yang penting jangan jail aja ya soalnya yang ditanam bukan hanya sayuran tapi tumbuhan palawija seperti jagung. biasanya kan cukup asyik diatas gunung sembari bakar-bakar jagung. #eh

lanjut menuju pos satu perjalanan mulai terjal, soalnya sangat jarang menemukan jalan yang landai. melewati hutan pinus dan berjalan kecil di pinggir-pinggir tebing sampai puncak. sebelum menuju puncak kami memutuskas untuk beristirahat terlebih dahulu sambil menunggu matahari terbit. tepat pukul 04:00 suara azan menggema dari balik lembah-lembah, pemukimam penduduk yang mengitari gunung ini. selain itu karena kabut yang lumayan kencang, sehingga percuma saja kalo mendirikan tenda dipuncak karena tidak ada penghalang sama sekali.

tagi gag sia-sia kita keesokan harinya ketika matahari sudah berani menampakan diri dan hawa dingin beserta kabut mulai pergi.

g. Andong
merbabu merapi lagi akur, g pake sembunyi2 dibalik awan buat bersanding
Sebelum puncak sudah terlihat ni perbukitan dibelakan yg mengelilingi g. andong ini. yg dibelakngnya itu ada bukit telomoyo, dan sebelah timur, selatan barat dan utaranya juga dikelilingi berbagai gunung, yg semakin mempercantik pemandangan pagi ini.


























tiga gunung ini saya kurang faham julukan mereka
jg jelas ada g. sumbing