Asrep *sudah waktunya kadaluarsa.
Maaf kan dia yang terlalu naif untuk mengatakan “ya”Yang terlalu tak peduli untuk merasa “suka”Yang selalu menanyakan apa itu esensi dari kata “sayang-nya”Yang tak pernah ingin mengerti hanya ingin dimengerti
cukup,. tidak untuk selanjutnya jika masih diberi kesempatan untuk dirimu kembaliMungkin dia akan mulai meminta tanpa harus menawarkan untuk diberi.Terimakasih akan kasihmu yang laluTerlalu bodoh dibalik pemikiran yang harus bisa dicernaDan mungkin hanya kamu lah saat ini yang mulali bisa tinggal disisinyaYang berani mengalahkan besarnya gengsi Tanpa harus dia berfikir panjang lagiIa mulai cemburu dengan kesibukanmudan mulai resah menunggu kabarmuserta mulai dan mulai lagi mencoba sepenuhnya memberikan rasa sukanya hanya untuk mu.
Barisan aksara, yang sudah kerap
kali dibicarakan anak muda, bukan hanya anak muda mungkin, lebih teparnya
seorang manusia yang memiliki kepekaan lamban selamban siput yang berjalan di
padang pasir. Mereka akan merasa ketika orang yang selalu ada telah tak
disisihnya. ketika mereka dilanda dilema
karena “cinta”, penyesalan harapan pasti tak pernah telat membarisi runtutan
do’anya.
Walaupun Cinta tak pernah lelah untuk selalu berkata. Karena
hidup terlalu bijak untuk menemukan kebahagiaan setiap orang.
Tak lebih dari cukup karena kini orang yang selalu
diharapkan telah bahagia. Menemukan apa yang menjadi impiannya. Berteman denagan
seorang yang lebih setia, lebih peka serta penuh kasih sayang tanpa harus berfikir
panjang. Itu lah teguran yang musti difikirkan, karena dia tlah menemukan kenyamanannya
yang baru. Sekian harapan itu kiranya memang sudah harus berhenti, ini bukan
waktunya lagi. Dukung lah saja lalu cukup lambaikan tangan dan jadikan kenangan
terdepan, untuk sewaktu-waktu bisa dijadikan cermin mewah bila di
inginkan, lebih mewah lagi jika untuk
dipajang.
Masalalu bukan untuk diulang, karena masa lalu hanya akan
menjadi kenangan. Lain lagi dengan mimpi dan harapan, ia akan tergantung
tinggal kapan ia ingin digapai. Begitu
juga dengan cinta. Seorang pernah
berkata ketika cinta hanya sementara berarti itu hanya hawa nafsu belaka. Dan
ketika cinta itu terbuat pasti ada tanggal kadaluarsanya. Tapi sekali lagi
cinta tak mengenal batasaan, berlaku kepada siapa saja dan kapan saja dia mau
menghinggapi. Cinta memang bisa membuat orang gila. Tak bisa berfikir
sewajarnya. Gelap mata dan lemah kebenaran. Tapi untuk apa ketika cinta datang
namun cinta sudah tak membutuhkan cinta. Kata-kata yang dikutip dari sebuah
film 5 cm, entah sama atau tidak namun intinya disana memang membicarakan
tentang cinta.
Perbincangan semacam ini memang
tak kan pernah ada batasnya. Dari orang yang memulai hingga orang yang
mengahiri.
Ada sebuah buku dengan judul “cinta
empat musim” sampai ada yang sempat menggolongkan musim orang memilih
cinta. Buku ini memceritakan beberapa kisah singkat cerita asmara seseorang
entah itu cerita karangan atau pun memang berasal dari pengalaman sang penulis.
Salah satu dari cerita yang masih bersambung dan belum terbaca chapter
selanjutnya adalah cerita yang berjudul “dia, aku dan kamu”. Lebih tepat cerita
ini adalah “triangle love” atau cinta segitiga.
Seseorang yang bernama monik
mengeluhkan ceritanya dengan sahabatnya sendiri tentang kegalauanya karena
sudah empat malam minggu sang pacar tidak menepati janjinya untuk mengajaknya
keluar, dengan alasan pekerjaan. Tak disangkanya ternyata sudut ketiga dibalik
cinta mereka adalah sahabat dibalik teman curhatnya sendiri.
Walaupun cerita ini hanyalah fiktif belaka namun tak dapat dipungkiri kala cerita ini benar-benar nyata
sering terjadi di seantero nusantara bahkan banyak Novel yang mengangkat tentang
kisah cinta segitiga. Perselingkuhan sudah bukan lagi wacana, namun cerita
menarik yang memiliki puncak cerita yang apik.
Layaknya permainan petak umpet yang dilakukan anak-anak.
Seaman dan senyamannya dia bersembunyi pasti akan ditemukan juga, walaupun tak
dapat diketemukan ada kalanya dia yang akan menunjukan dirinya sendiri karena
bosan terlalu lama bersembunyi.
Cerita ini berasal dari ruang yang berbentuk segitiga. Sudah
dikenal pasti dalam pelajaran matematika. Segitiga memiliki tiga sudut, yang
setiap sudut pasti memiliki ukuran masing masing tergantung segitiga mana yang
dipilih. Sudut jalan misalnya, pasti jalan tersebut tidak terlepas dengan
tikungan, dimana setiap tikungan pada pinggir-pinggiran jalan merupakan tempat
strategis dan mudah dikenali. Orang akan lebih mudah menemukannya, mengingatnya
serta 1% sisa adalah kemungkinan untuk salah arahnya. Di lain sisi setiap
tikungan pasti akan sering ditemukan rambu-rambu yang menyatakan untuk
berhati-hati karena rawan terjadi kecelakaan ataupun semacamnya yang
membahayakan kenyamanan berkendara dan keselamatan nyawa manusia. Begitulah
kira-kira pengistilahan yang sempat mampir lewat terkit iklim pribumi kali ini. Terserah bagi siapapun yang
akan menafsirkan seperti apa, karena ini hanya sebuah tulisan sahaja
#memoofurlife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar