Sabtu, 13 Agustus 2016

PELUPA

"setiap manusia itu tidak pernah luput dari khilaf dan lupa"
Bunyi hadis ini sudah sangat jelas, Tuhan saja pemaaf dan memekaklumi umatnya yang suka lupa. Jadi kalian juga jangan salahkan kalau ada temen yang tiba tiba lupa lo ya dimaklumin aja mungkin usianya udah mulai lanjut dia. (hhe)

Gara-gara sama yang namanya lupa ini. perjalanan jogja-banjar negara yang harusnya ditempuh dalam waktu 3 jam jadi 5 jam. Temen yang diandalkan sebagai petunjuk jalan tiba-tiba amnesia pas sampe tengah jalan. dan repotnya lagi rencana mau ambil jalan alternatif tapi justru kena macet oleh lagi musim ziarah makam. Lagi apes mungkin rombongan ini. Tapi tak apa lah ya itung-itung buat pengalaman. ya meskipun pengalaman itu bukan soal itung itungan. #pembelaan

kalo ngomongin soal itung-itungan pas nyampe tengah jalan taunya ngerasa laper aja. eh nemu penjual bakso jumbo, bksonya gede gede banget sist.. alhasil lapermata dan mampir. terlalu nafsu pengen ngunyah yang paling jumbo. tapi untung masih sadan diri, sadar body g cukup perut buat diisi yang segede itu. pas dimomen terahir ini entah siapa yang ngeduluiin ngeluarin receh dari dompet. Dia g pake nanya dulu ke ibunya lanhsung diiyaiin aja bayarna. giliran semua udah bayar langsung pada ternganga semua. Alhasil berutuan pas masuk lagi kedalam mobil. yang bener aja ibuk itu ngasih harga. kok jadi mahal bnhet gitu seporsi bakso sama esteh 40 rebeng. mana makan berat, g diabisin lagi. mual aku ini jadinya. haha sabar mase. hilaf mungkin itu tadi penjualnya ngelat kita terlali berambisi mau makan. wkkk

kembali lagi ke cerita peralanan. ini Ceritanya tiba tiba ada pengalihan jalur dan kemudian seisi mobil yang ber 8 orang jadi gada yang tau jalan. Alternatif lain? sadar masa, udah jaman canggih manfaatin pake GPS dong. Sudah GPS diaktifkan dan jalan masih lancar ngikutin jalur sampai keluar dari jalur arternatif menuju salaman kawasan candi borobudur. pas sampai persimpangan lanjut navigasi pun udah g digubris ngoceh-ngoceh sendiri, egois masing-masing sok tau jalan. Supirnya sih manut aja katanya yang penting yakin, taunya salah jalan dan harus putar balik. "nah jalan ini yang bener" iya bener lurus terus aja ngikutin jalan arah kepurworejo. itu navigasi juga mulai ngawur nunjukin arah yang membingungkan. #pencitraan lagi

Pada dasarnya dari ke 8 orang ini ada beberapa yang udah pernah bahkan rada sering kewonosobo, dan jarak wonosobo -banjar negara itu g jauh cuma tetanggaan aja. tapii gara-gara tragedi eyel-eyean terus kesasar tadi dia langsung diam dan memilih untuk tidur. yang kedua juga sok iyes, eh iya bener kesini, biasanya aku g lewat sini, nah udah sampe sini., bla bla... lantas yang satunya lagi yang paling diandalkan karena udah pernah sampe rumah yang dituju selalu pandai beralasan. eh aku ki rada lupa lo kan udah beberapa tahun yang lalu sampe kesana itupun cuma sekali jangan salah kan kalo g inged jalan ya. #selesai

Tau g sih orang itu siapa. itu fida, fida itu aku. yang kalau ditany udah bingung lupa melulu. wkkk. tapi untungnya kalian itu baik jadi bisa memaklumi aja. mungkin dia udah kena sindrom pelupa.

Yang bikin apes lagi bukan cuma navigasinya kurang compatible. tapi banyak kejadian sebelum berangkat udah bikin banyak Nyebut, yaTuhan ampuni dosaku. kenapa pagi pagi udah begini aja. banyak hilang dosa pagi itu. pertama pagi-pagi temen dari boyolali harus berangkat ngebut dari perjalanan satu setengah jam jadi satu jam enggak sampai oleh perbuatan temen yang ngabarin pagi pagi buta kalau dia udah sampe dijogja. tadinya dia g mau ikut karena sakit mata tapi berhubung ini ada manusia yang dateng kejogja tiba tiba, jadi tergoda di untuk melawan sakitnya dan langsung gas jogja. eladalah tpi pas sampe dijogja malah bocor ban. #na'as nasipmu mbak

kedua Berangkat ngarett biasa jam Indonesia bisa molor molor kayak karet itu, apa mungkin karena Indonesia banyak produksi karet makanya jadi gitu. Rencana jam 7 berangat jadi jam 9 baru star dari jogja. Padahal acara akad nikah dimuai jam 9:30 - jam 2 resepsi kelar. kita sampe TKP jam 14:00 kalo g kurang. #lupa pasnya. terus ngepasin pas sampai tempat langsung kukutan. haha
dapet sisa sisa terahiran.

Tapi lagi lagi tapi tetep aja apapun itu pasti ada hikmah dibalik banyaknya cobaan yang melanda. kita bisa sepuasnya ngobrol sama mereka yang udah setengah hari dipajang dipelamninan ya sekalian kangen kangenan.  Nostalgia bareng karena sikian lama enggak ketemu.

Dimomen ini kita g akan lupa teman. kecuali benar benar amnesia. Apapun yang terjadi untuk teman terbaik waktu akan selalu diusahakan untuk diluangkan, disediakan dan dibisakan di momen terbaik mereka. Diinget aja yang namanya kebaikan itu bisa menular. jadi lingkungan yang baik, doa yang baik itu pasti juga akan membuat kita jadi baik.

Walaupun saya sedikit pelupa. tetapi masih tidak kemudian lupa segalanya. Terimakasih kalian

Jumat, 12 Agustus 2016

Tau Diri

Bayang kesempuraan itu memang sering kali mampir lewat. Berangan menjadi seniman kenamaan misalnya, akademisi handal ? atau pengusaha sukses dengan memiliki sebuah brand fashion mungki? yang diminati banyak pengunjung. produksi terus meningkat tanpa khawatir kekurang pasokan bahan. Atau memiliki sebuah kedai kuliner yang berlagak kekinian dengan akses internet cepat. Banyak relasi, mudah berkreasi, bersaing tak terbatas tanpa harus banyak berfikir a b sampai z.
Atau ngimpi hidup dirumah yang enak layaknya drama korea ketika kita pengen apapun ada. mau kemana deket, g usah pake ribet

Namur apa lah daya ketika itu semua terjawab bila ada dilingkungan yang serba ada. lain jika kamu ditempatkan dipelosok nusantara. apakah masih akan memegang idealisme menjalani hidup dengan kriteria sedemikian rupa? . ingad ini didesa dengan minim jaringan provider, apa lagi internet dengan akses kilat. pasokan barang yang apa adanya,  belum lagi ditambah transportasi yang kurang memadai karena problema jalan yang kalau hujan terputus oleh kubangan lumpur.
lantas apa yang bisa dan apa yang memang seharusnya dilakukan sekarang???


Berfikir membangun desa? "jangan ketinggian" aku mah apa atuh disana. pernah bertugas ditempatkan didesa tetangga pun masih tak berdaya. Padahal Akses dari jalan tempat tidak terlalu jauh dari pusat kota tapi yah kembali ke apalah daya tangan tak sampai. belum lagi kalau di daerah sendiri yang musti berlatih untuk anda melawan idealisme diri sendiri.
teruss musti seperti apa?
**segera bergegas lah temukan jawabanya jangan wacana dan sebelum waktu tertelan oleh masa. berangan boleh  kan akan tetapi jangn terlalu ketinggian dan yang pasti musti tau diri. Sadar dan liat sekitar.

Kembali Kedesa.
Bukankah sekarang banyak program Pemerintah yang menggadang-gadang untuk meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat desa ya? sehinggah banyak sekali anggaran yang memang di khususkan untuk percapaian rencana itu. tapi lihatlah banyak pak yang musti dibenahi. Bukan Bermaksud menyindir diri sendiri. regulasi pemerintah terkait program-program pemberdayaan pendampingan itu sudah ada sejak tahun setelah merdeka barang kali. intinya sudah sangat lama . Namun efektifkah? testimuni yang saya dapatkan sewaktu bersama seorang supir travel. ia bercerita kalau dulunya si bapak itu juga seorang penyuluh pertanian. Program dan jobdeskripsi program itu sudah tertata rapi dan disampaiakan rapi kepada masyarakat. Apabila program ini berjalan Target pencapaanyapun akan sangat memuaskan. Tapi apa yang terjadi?? manusia banyak isi kepala tak sama. sifat banyak ada yang baik ada yang bener tapi kebanyakan begal istilahnya. Meremehkan petugas, bekerja semaunya, orang baru tau apa, sudah yang penting jadilah- ada hasil keluarga makan. kelamaan harus ngikutin aturan. Selesai.

Apa yang salah?? Itu dulu, entah sekarang, mungkin sudah melalui masa peralihan hati untuk maju sudah terbuka. tapi bukti masihlah sama masih banyak desa tertinggal. entah itu karena yang difokuskan pemerintah asal desa saja ataukan memeng sama sekali belum terjamah?. masih perlu dikaji kembali.

Oke kita lanjutkan kepada pertanyaan awal dengan sedikit cerita inspiratif yang mungkin bisa membantu memberikan jawaban atas kegundahan.
salah satu Cerita Kawan yang patut ditiru. ia bukan berjalan atas tuntutan program namun  ia mendedikasikan dini dengn gelar keilmuaanya untuk lingkungannya dengan mendirikan sebuah taman baca dimulai dari rumahnya yang open untuk setiap kalangan meminjam dan membaca buku disana. ia menumbuhkan kesadaran membaca serta kini memberikan edukasi aplikatif terhadap lingkungan sekitar seperti pengelulaan sampah organik dan limbah. bermula dari ia mengumpulkan para remaja untuk bersama-sama membuat perkumpulan yang bermanfaat dan tercetuslah untuk mendirikan taman baca. lokasi memanglah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang kesadaran masyarakat untuk pendidikan itu tinggi sehingga kesadaraan baca mereka sudah tidak diragukan lagi, jadi tidak salah kalo kota ini di juluki sebagai kota pelajar.

jadi dari sini cuba renungin saja apa yang bisa dilakukan ketika kamu memang berada di suatu tempat yang seperti demikian janga hanyan melakukan perbandingan. eh enak ya kayak gini, kayak gitu, jalani yang ada semuanya sudah ada alurnya.

Dan setelah difikirkan lagi prolog perumpamaan diatas juga kurang cocok diterapkan kepada seorang yang kurang mempunyai bakat, penakut, apa lagi plinplan. apapun dimanapun pada dasarnya hanya butuh keberanian mengungkapkan apa keinginannya saja setelah itu lakukan. Hanya pandai berfikir saja tidak cukup lho, ya itu tadi seorang wacana. Seorang Profesor pun belum tentu survive dijalan sesuai tujuan pendidikanya salah satu faktor karena kurang fokus. jadi selalu fokus.

Senin, 01 Agustus 2016

"kembali beraksara"

Ada PR yang wajib dikerjakan. Tuntutan dari seorang teman itu memanglah lebih kejam dan menantang dari tugas yang diberikan oleh dosen. Apapun yang terjadi badai pasti berlalu itu seloganya :D. Tema yang diminta itu sebenarnya tidak lah sulit yang sulit adalah bagaimana saya harus benar-benar menganalisis fakta dari objek yang akan dituliskan ini. Biografi atau kesan dan pesan atau pelajaran atau bla.. bla… yang kau dapatkan selama masa tugas dengan ditemani oleh 38 peserta PSP3 yang tidak setiap hari saya temui. Emmm.. hanya sedikit perlu kehati-hatian karena hati orang siapa yang tahu kan? *sambil menaikan alis kiri sedikit :D.

Blog yang sudah lama tak terisi pun musti kembali memunculkan barisan aksara sebagai pembersih sarang serangga. Walaupun baru barisan draft setidaknya sudah ada sedikit tergambar tentang apa yang harus disampaikan.

Oke draf yang pertama akan dimulai dari deskripsi mengapa “penugasan”, mengapa “PSP3”dan mengapa “38”.

Penjelasan singkatnya yaitu 38 peserta Program Sargana Penggerak Pembangunan di Perdesaan disingkat dengan PSP3 kontingen Sumatera Selatan dan diberikan mandat untuk bertugas di desa-desa yang telah ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA).

Loh kenepa KEMENPORA? KEMENPORA adalah kementerian yang menaungi program kami ini karena PSP3 merupakan salah satu program unggulanya dengan melibatkan pemuda bergelar sarja.
Terus kenapa harus sarjana? *Nah loh ditanya lagi :D
Karena konon katanya sarjana itu biasanya terlalu fokus nyari kerja dikota, jarang yang mau kembali mengabdikan diri berkontribusi dan turut andil dalam pembangunan dan atau pengembangan yang sedang berlangsung didesa.
Kenapa hanya 38? Karena kuota yang diambil oleh DISPORA Provinsi Sumatera Selatan sejumlah tersebut. Dan angka 38 ini sudah tergolong banyak dibanding provinsi lainnya. Sekedar informasi saja untuk program PSP3 ini secara regional diikuti oleh 1000 peserta yang kemudian dikembalikan atau ditugaskan kembali ke daerah asal domisili masing-masing.

Tempat Penugasan dan pembagian tugasnya untuk Sumatera Selatan kebetulan ada dua Kabupaten yang dipilih yaitu Banyu Asin dan Ogan Ilir. 20 Peserta ditugaskan di Kabupaten Banyu Asin dan 18 Peserta Di Ogan ilir. Daftar nama-nama pesertanya ada banyak bakal disusulkan pada tulisan yang akan datang . *takutsalahnulisdatanamanya

Draf kedua. Mulai dari personality. Cerita singkat dari setiap personelnya. *masih perlu data testimoni yang falid bukan sepihak.
Dan selanjutnya masih dalam karangan yang membutuhkan inspirator handal :D hiihii 
Yang pasti intinya banyak belajar saya dari mereka. Banyak hal yang belum pernah saya temui dari mereka. Arti persaudaraan, kekerabatan serta bagaimana caranya bercanda bagaimana caranaya berbicara dan bagaimana seharusnya berprilaku. Begitulah selayaknya negeri ini diciptakan dengan banyaknya ragam jangan ada perbedaan jangan ada keterasingan. karena dimanapun berada, disitulah kita belajar.

ini lah salah satu sumber inspirasi dan berderet mereka ini lah nantinya yang akan menjadi bahan percakapan saya dengan susunan abjad.  cukum menyentuh bukan quotes yang tertera disana.