Sabtu, 24 September 2016

permulaan

air deras mengalir dari turunya hujan
senja berkilau tanpa penghalang mega kelabu
mata melihat itu karena ia tak tidur
dan hati benar benar merasa ketika ia ingin

begitu degan cinta ia dimulai ketika seorang tak siap lalu ia ada ketika ia tak ingin ditinggalkan.
dia yang terlalu bahagia ungkapannya tak lebih dari bualan saja
sedangkan dia yang terlalu marah tuturnya tak jauh dari penyesalan diujungnya.

jadi beginilah
burung merpati tak pernah sendiri
bunga tak pernah luput dari keelokanya
dan malam pun tak selamanya sunyi.

kembali mendayung sekuat tenaga
terjang ombak dan tinggalkan karang penghalang
fajar akan segera tiba
untuk menyambut datangnya terang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar