Sudah hampir empat tahun, menyandang status sebagai seorang mahasisiwa, dan
disinilah penentuannya, maukapan segera gantung gelarnya. tinggal menentukan
pilihan mau tepat nggak pake telat atau santai asalkan jadi. Tapi saya hanya
memilih yang penting cepat kelar asal kuat. hehe. #berjuang. Mencari inspirasi
dan beragam ide muncul tapi nggak ada yang pernah mau mampir dari awal sampai
ahir.
Penentuan judul, serta permasalahan yang sudah siap diselesaikan. segala
prosesi yang di minta pihak fakultas dudah terpenuhi tinggal finishing
di bab ke-1, UU Perkoperasian memang menarik untuk di angkat, karena banyak hal
yang kotroversial pada Undang-undang barunya. Eladalah malah masalah yang
diambil justru menimbulkan masalah. OK fine, sedikit bermasalah, ayo
konsultasikan dulu bagaimana pendapat bapak pembimbing akan hal ini. Pada
intinya saya sendiri aja tau kesimpulan yang akan dikatakan sama si bapak. "ow
laiyo mbak, ini memang wes gak bisa di teruskan, lagian percuma juga to kalo
sampean mau meneruskan permasalahan ini" kata si Bapak. dan ahirnya
"GANTI JUDUL".
Berhari-hari, berminggu dan sekarang udah ganti bulan, januari ke februari.
Januari, nyoba nyari, februari mulai frustasi sampai tepar di bangku RSI dan
baru kemaren dibulan Maret saya konsultasikan lagi permasalahan baru. Ini bukan
kali pertamanya saya menghadap dengan keputusasaan. oh .. you make me crazy skripsi. Ini sudah yang ketiga
kalinya, dan saya memutuskan untuk pasrah.
Ahirnya tetap di bidang Agraria. buku yang selama 2 tahun berada dirak, baru
kali ini berfungsi juga. mengantarkan judul di april ini, sebaris rangkaian
kata-kata, yaitu
"tinjauan sosiologi hukum islam dalam sistem bagi hasil pertanian
yang ada di Indonesia".
dipikir kembali ternyata judul ini terlalu global, dan pasti masih
kebingungan dari mana asal sumbernya nanti. Sambil mengais-ais data cari-cari
dan bertanya-tanya kepada penduduk sekitar Jogja ahirnya mendapatkan jabawan
juga dan berlajut menjadi :
"Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistim Kerjasama Penggarapan Tanah
Pertanian di Desa Baturetno Banguntapan Bantul".
yang ini oke dapat ACC lalu seminar untuk lanjut penelitian. Sedikit lega
setelah siksaan dari sikian baris permasalahan yang menjadi judul penelitian
tersisishkan sia-sia. hoho.
Satu bulan berlalu, tepat di bulan mei, saya sudah memulai untuk terus
berlanjut rajin mengunjungi tumpukan buku di pojok gedung perpustakaan, sembari
menunggu proses perijinan dari Instansi yang bersangkutan yang tidak dapat saya
sebutkan. perijinan desa beres, kampus wes oke tinggal instansi pemerintahnya
wae yang masih PHP.
Rodo rumit sakjane, minggu pertama dapat balasan “suratnya sudah bisa
di ambil mbak di kantor bagian administrasi” kata bapak petugasnya
#hanyaistilah. kemudian saya meluncur ternyata masih harus konfirmasi kesana kesini
untuk menunggu lagi.
Ternyata penantianya tak berujung manis, sepet bangget koyo mangan salak
mentah (seperti makan salak muda). Pagi-pagi dapet telpon dari seorang
bapak yang ngurusin administrasi. awalnya sempet berbunga-bunga ahirnya jadi
juga, eh g taunya cuma bilang "mbak pimpinan ndak mengizinkan masalah ini
untuk diteliti",, tut.. tut.." telponya langsung keputus. Rada mikir
sih kok langsung di matiin ni telpon, tanpa berlarut-larut sih langsung mau sms
malah keduluan ada sms masuk dari ujung kantor disana, yang intinya sama.
YA SUDAH LAH. Salah apa sampe sebegininya, apa bodoh banget aku ya skripsi
aja bermasalah mulu dan ga bisa-bisa diselesaikan. yaa meskipun sadar
kalo skripsi itu memang isinya masalah, tapi yo nggak asal masalah juga sih.
*nyahaha untuk kali ini saya nggak mau gila.
Kembali ke rutinitas biasa. Tidak perlu menunggu besok maupun lusa, sangsung
ritual ngadep yang pasti bisa meskipun harus pandai bernegoisasi kepadanya. Yap
tidak salah lagi kepada pembimbing kita. sembari membawa barisan judul berisi
permasalahan yang nggak tau ujungnya yang penting sesegera dapat pengganti yang
lama. Tinggal satu bulan waktu yang tersisa, tiga hari diberikan untuk
mematangkan tema apa yang pantas di kerjakan. dari investasi pohon yang
ujungnya harus ditarik jadi downline dalam sebuah MLM kalo mau meminta
kejelasan data, sampai UD ecek-ecek yang sistem manajemenya semrawut satu-satu
kena uji coba.
Ahirnya boring dan buntu sudah mau dikemanakan lagi. walaupun nggak ada bahu buat bersandar untung masih ada lantai untuk bersujud dan yang g kelupaan berkunjung ke
sosmed alias update status atau ngetweet. #aseg :D
Jusrtu disinilah tiba-tiba listrik
nyala, lampu terang berbinar-binar diatas kepala.
Waktu ngeluh di twitter
sambil nongkrongin timeline orang-orang yang berkicau, #mungkin kita
berjodoh :D. Galau pengikut dan banyaknya iklan berbaris, ini tema utamnya.
siap secarik kertas, mulai oret-oret nyari kata yang pas, dan ini dia
"Jual beli follower sosial media Twitter dalam Perspektif Hukum
Islam"
Nggak panjang dan nggak bertele-tele, cari literatur dan mulai cari
referensi, eh ternyata belum ada yang nyoba ngabasas. segera maju sekalian membewa
selingkuhan judul siapa tau yang ini disingkirkan lagi. Tapi kok jusrtu disetujui. Wes
sembari keluar dari ruang dosen sambil mesam mesem ie isi kepala mulai bekerja
lagi untuk kembali merangkai kata demi mengisi berlembar-lembar kertas putih.
Tiga hari lagi waktu yang diberikan, tak boleh berlama-lama hanya untuk
sebuah proposal. semalam revisi dan tujuh hari untuk setiap babnya. Ahirnya kelar
juga. Waktu mepet, kejar-kejaran sama dateline yang diwajibkan oleh pembimbing.
Seperti lomba balap siapa cepat sampai rumah antara Siput vs Kelinci, dan yang
menang sudah pasti si Siput yang nggak bisa berlari.
Mungkin memang belum bejonya saja, waktunya memang belum bertemu di saat
itu. Namun pada intinya yang penting sesegera lah mungkin tumpukan aksara ini
untuk dipertanggungjawabkan. Saya terima apa yang akan terjadi, yang penting
saya tidak gila lagi. *hehe
Yosh selesai untuk urusan yang astu ini, sampai lupa urusan body dan hati *nyahaha.
Untuk prosesi selanjutnya pikirkan lagi nanti
Walaupun sudah berahir dan sudah diputuskan siapa yang jadi pemenangnya,
tetap saja jangan berhenti disin. Dengan alasan jangan pernah remehkan hal
sepele disekitar dan tetap hargari setiap titik pemikiran yang ada di bagian
kecil isi kepala ini, siapa tau itu lah yang akan menjadi besar serta
mengantarkannya pada keberhasilan. #ojomalesmikirDab :D
*diperbaharui oktober '14