Ya kembali lagi bekerja. Sebuah catatan Seorang Sarjana yang ditugaskan untuk menjadi penggerak pembangunan di per-desa-an (PSP-3) singkatanya. PSP3 bukan kerabat dari games yg seringkali dimainkan didepan layar monitor. Namun psp3 adalah sebuah program unggulan dari pemerintah dibawah naungan Kementerian Pemuda dan olahraga yang diusung oleh Deputi bagian kepemudaan.
Tugas kami disini menurut jobdesk ada tiga hal yakni pertama seorang sarjana sebagai penggerak, yaitu dapat mengembangkan potensi yang ada di desa baik secara sosial maupun ekonominya. Kedua sorang sarjana sebagai pendamping, tugasnya menjadi fasilitator dan mediator bagi masyarakat akan segala kebutuhannya. Dan garis besar yang ketiga adalah kemandirian. Mandiri disini adalah titik fokus PSP3, menjadikan seorang pemuda yang dapat menciptakan pemberdayaan ekonomi khususnya untuk dirinya sendiri terlebih lagi berdampak positif bagi masyaraat sekitar.
Berwirausaha itu pokok kerjanya. Jadi tuntutan palimg utama seorang psp3 harus memiliki usaha mandiri. Apakah dapat membentuk usaha bersama ataukah individu itu tergantung dari hebit masyarakat setempat.
Dari sini saya menemukan ragam tradisi dimasyarakat. Desa dimana psp3 tinggal memiliki ciri khas masing masing jadi tidak bisa disamakan antara penempatan A dan B. Cara pendekatan bahkan rangkaian kegiatan pun tak bisa di samakan, terlebih lagi mendapatkan masyarakat yang terbilang individualis, perlu trik khusus untuk bisa diterima disisi mereka. ** ujungnya serahkan saja pada waktu biarlah mereka yang mengaturnya (hha)
Kata kata dalam judul literatur ini bisalah jd motifasi terhadap apapun yg sedang anda kerjakan. cintai pekerjaan mu dan kerjakan yang kamu cintai. Inget tuhan itu maha tau segalanya maha tau apa yang kamu butuhkan apa
yang enggak penting. nikmati proses dan tetap jalankan tugas sebisanya.
Demikian lah cerita singkat psp3 atas usulan sang menteri untuk buku diary kami selama bertugas.