Belajar beradaptasi dengan orang-orang yang belum pernah
mengenal sebelumnya, hanya dengan waktu singkat harus saling melengkapi. Bukan
bersaing namun harus segera membentuk indahnya komunikasi sehingga terbentuklah
keluarga baru yg harmonis #katanya ^^.
Susah tapi tak sesulit yang terbayangkan.
Setiap orang membawakan karakter yang berbeda, itulah yang harus membuat kepala ini berfikir. Mencari cerita tanpa harus mengukur ribuan kilometer dengan waktu yang lama. Hanya sejenak mingkin dengan satu kedipan mata saja perjalanan ini tlah usai.
Cerita unik, singkat yang mungkin tak dapat terulang dikesempatan kedua yang patut untuk di abadikan. “Amazing”. Saya banyak belajar dari mereka dan inilah rangkaian pelajaran yang saya saya kemas rapih di sini :
The first dari sosok Disca yang manja dia mengajarkan ku untuk selalu berdo’a, ikhlas dengan penuh kasih.
Dengan leha saya belajar untuk dewasa, bukan memerintah namun ketegasan untuk selalu diperhatikan. Mami memeng patut engkau memiliki itu. tq mami :*
Dengan Pras, ku diajarkan tertawa serta peka terhadap suasana yang ada. Menghargai walau terkadang tak sebaliknya.
Dengan tiyas, ku belajar kejujuran tanpa ada satupun yang disembunyikan dalam diri. Jujur meski sakit saat itu dirasakan namun setidaknya itu lah kebenarannya.
Dengan Udin, aku belajar profesional. Meski santai tapi tetap berfikir.
Dari devita, aku belajar untuk pelan, tinggalkan grusah-grusuh *istilah jawanya dalam melakukan apapun tapii tidak berariti terus lemot lo yha..
Dengan Yuli sebut saja yanti, iya mengajari ku untuk berbicara.
Susah tapi tak sesulit yang terbayangkan.
Setiap orang membawakan karakter yang berbeda, itulah yang harus membuat kepala ini berfikir. Mencari cerita tanpa harus mengukur ribuan kilometer dengan waktu yang lama. Hanya sejenak mingkin dengan satu kedipan mata saja perjalanan ini tlah usai.
Cerita unik, singkat yang mungkin tak dapat terulang dikesempatan kedua yang patut untuk di abadikan. “Amazing”. Saya banyak belajar dari mereka dan inilah rangkaian pelajaran yang saya saya kemas rapih di sini :
The first dari sosok Disca yang manja dia mengajarkan ku untuk selalu berdo’a, ikhlas dengan penuh kasih.
Dengan leha saya belajar untuk dewasa, bukan memerintah namun ketegasan untuk selalu diperhatikan. Mami memeng patut engkau memiliki itu. tq mami :*
Dengan Pras, ku diajarkan tertawa serta peka terhadap suasana yang ada. Menghargai walau terkadang tak sebaliknya.
Dengan tiyas, ku belajar kejujuran tanpa ada satupun yang disembunyikan dalam diri. Jujur meski sakit saat itu dirasakan namun setidaknya itu lah kebenarannya.
Dengan Udin, aku belajar profesional. Meski santai tapi tetap berfikir.
Dari devita, aku belajar untuk pelan, tinggalkan grusah-grusuh *istilah jawanya dalam melakukan apapun tapii tidak berariti terus lemot lo yha..
Dengan Yuli sebut saja yanti, iya mengajari ku untuk berbicara.