Rabu, 09 Juli 2014

cerita itu seperti sistem "rantai makanan"

Jalan itu memang tak musti lurus dan mulus, pasti ada saja batu bahkan hanya pasir yang dapat menumbangkan siapa yang melintasinya. "romance" hal ini yang akan saya bahas kali ini. sebuah kisah yang akrap di temuni di dunia perfilman di Indonesia bahkan di manca negara. Topik yang menarik dan tak bosan-bosan untuk diperbincangkan.

Pasti semua manusia memiliki cerita akan hal ini. kisah cinta saling kasih untuk berbagai ataupun hanya sekedar mengagumi bahkan hanya sekedar untuk diakui dalam tanda kutip. 

Selanjutnya pernahkah anda berfikir kerika sebuah rantai makanan yang terus berputar sesuai alurnya berbalik arah, pasti sudah terbayang akan seperti apa jadinya. "runtuh" karena memang seperti itulah hukum alam. Terkadang alur seseorang menyukai seseorang tak jauh berbeda dengan sistem rantai makanan makhluk idup tersebut 

Ketika si A menyukai si B dan si B menyukai si C kemudian si C menyukai si A dan seterusnya, sudah dipastikan tidak mudah untuk bertemu apa lagi untuk menyatukan persepsi, hanya tinggal pengorbanan yang tersisa. Siapa yang akan berbalik dan mengorbankan keinginannya demi melihat sesorang bahagia. dan dengan kebahagiaan itu yang dapat mempertahankan "sistem".



(O:))


Senin, 07 Juli 2014

korek-korek isi kepala "edisi Nyekrip"

Sudah hampir empat tahun, menyandang status sebagai seorang mahasisiwa, dan disinilah penentuannya, maukapan segera gantung gelarnya. tinggal menentukan pilihan mau tepat nggak pake telat atau santai asalkan jadi. Tapi saya hanya memilih yang penting cepat kelar asal kuat. hehe. #berjuang. Mencari inspirasi dan beragam ide muncul tapi nggak ada yang pernah mau mampir dari awal sampai ahir.

Penentuan judul, serta permasalahan yang sudah siap diselesaikan. segala prosesi yang di minta pihak fakultas dudah terpenuhi tinggal finishing di bab ke-1, UU Perkoperasian memang menarik untuk di angkat, karena banyak hal yang kotroversial pada Undang-undang barunya. Eladalah malah masalah yang diambil justru menimbulkan masalah. OK fine, sedikit bermasalah, ayo konsultasikan dulu bagaimana pendapat bapak pembimbing akan hal ini. Pada intinya saya sendiri aja tau kesimpulan yang akan dikatakan sama si bapak. "ow laiyo mbak, ini memang wes gak bisa di teruskan, lagian percuma juga to kalo sampean mau meneruskan permasalahan ini" kata si Bapak. dan ahirnya "GANTI JUDUL".

Berhari-hari, berminggu dan sekarang udah ganti bulan, januari ke februari. Januari, nyoba nyari, februari mulai frustasi sampai tepar di bangku RSI dan baru kemaren dibulan Maret saya konsultasikan lagi permasalahan baru. Ini bukan kali pertamanya saya menghadap dengan keputusasaan. oh .. you make me crazy skripsi. Ini sudah yang ketiga kalinya, dan saya memutuskan untuk pasrah.

Ahirnya tetap di bidang Agraria. buku yang selama 2 tahun berada dirak, baru kali ini berfungsi juga. mengantarkan judul di april ini, sebaris rangkaian kata-kata, yaitu
 "tinjauan sosiologi hukum islam dalam sistem bagi hasil pertanian yang ada di Indonesia".
dipikir kembali ternyata judul ini terlalu global, dan pasti masih kebingungan dari mana asal sumbernya nanti. Sambil mengais-ais data cari-cari dan bertanya-tanya kepada penduduk sekitar Jogja ahirnya mendapatkan jabawan juga dan berlajut menjadi :
"Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistim Kerjasama Penggarapan Tanah Pertanian di Desa Baturetno Banguntapan Bantul".
yang ini oke dapat ACC lalu seminar untuk lanjut penelitian. Sedikit lega setelah siksaan dari sikian baris permasalahan yang menjadi judul penelitian tersisishkan sia-sia. hoho.

Satu bulan berlalu, tepat di bulan mei, saya sudah memulai untuk terus berlanjut rajin mengunjungi tumpukan buku di pojok gedung perpustakaan, sembari menunggu proses perijinan dari Instansi yang bersangkutan yang tidak dapat saya sebutkan. perijinan desa beres, kampus wes oke tinggal instansi pemerintahnya wae yang masih PHP. 

Rodo rumit sakjane, minggu pertama dapat balasan “suratnya sudah bisa di ambil mbak di kantor bagian administrasi” kata bapak petugasnya #hanyaistilah. kemudian saya meluncur ternyata masih harus konfirmasi kesana kesini untuk menunggu lagi. 

Ternyata penantianya tak berujung manis, sepet bangget koyo mangan salak mentah (seperti makan salak muda). Pagi-pagi dapet telpon dari seorang bapak yang ngurusin administrasi. awalnya sempet berbunga-bunga ahirnya jadi juga, eh g taunya cuma bilang "mbak pimpinan ndak mengizinkan masalah ini untuk diteliti",, tut.. tut.." telponya langsung keputus. Rada mikir sih kok langsung di matiin ni telpon, tanpa berlarut-larut sih langsung mau sms malah keduluan ada sms masuk dari ujung kantor disana, yang intinya sama. 

YA SUDAH LAH. Salah apa sampe sebegininya, apa bodoh banget aku ya skripsi aja bermasalah  mulu dan ga bisa-bisa diselesaikan. yaa meskipun sadar kalo skripsi itu memang isinya masalah, tapi yo nggak asal masalah juga sih. *nyahaha untuk kali ini saya nggak mau gila. 

Kembali ke rutinitas biasa. Tidak perlu menunggu besok maupun lusa, sangsung ritual ngadep yang pasti bisa meskipun harus pandai bernegoisasi kepadanya. Yap tidak salah lagi kepada pembimbing kita. sembari membawa barisan judul berisi permasalahan yang nggak tau ujungnya yang penting sesegera dapat pengganti yang lama. Tinggal satu bulan waktu yang tersisa, tiga hari diberikan untuk mematangkan tema apa yang pantas di kerjakan. dari investasi pohon yang ujungnya harus ditarik jadi downline dalam sebuah MLM kalo mau meminta kejelasan data, sampai UD ecek-ecek yang sistem manajemenya semrawut satu-satu kena uji coba.

Ahirnya boring dan buntu sudah mau dikemanakan lagi. walaupun nggak ada bahu buat bersandar untung masih ada lantai untuk bersujud dan yang g kelupaan berkunjung ke sosmed alias update status atau ngetweet. #aseg :D
Jusrtu disinilah tiba-tiba listrik nyala, lampu terang berbinar-binar diatas kepala.

Waktu ngeluh di twitter sambil nongkrongin timeline orang-orang yang berkicau, #mungkin kita berjodoh :D. Galau pengikut dan banyaknya iklan berbaris, ini tema utamnya. siap secarik kertas, mulai oret-oret nyari kata yang pas, dan ini dia
"Jual beli follower sosial media Twitter dalam Perspektif Hukum Islam"
Nggak panjang dan nggak bertele-tele, cari literatur dan mulai cari referensi, eh ternyata belum ada yang nyoba ngabasas. segera maju sekalian membewa selingkuhan judul siapa tau yang ini disingkirkan lagi. Tapi kok jusrtu disetujui. Wes sembari keluar dari ruang dosen sambil mesam mesem ie isi kepala mulai bekerja lagi untuk kembali merangkai kata demi mengisi berlembar-lembar kertas putih.

Tiga hari lagi waktu yang diberikan, tak boleh berlama-lama hanya untuk sebuah proposal. semalam revisi dan tujuh hari untuk setiap babnya. Ahirnya kelar juga. Waktu mepet, kejar-kejaran sama dateline yang diwajibkan oleh pembimbing. Seperti lomba balap siapa cepat sampai rumah antara Siput vs Kelinci, dan yang menang sudah pasti si Siput yang nggak bisa berlari.

Mungkin memang belum bejonya saja, waktunya memang belum bertemu di saat itu. Namun pada intinya yang penting sesegera lah mungkin tumpukan aksara ini untuk dipertanggungjawabkan. Saya terima apa yang akan terjadi, yang penting saya tidak gila lagi. *hehe

Yosh selesai untuk urusan yang astu ini, sampai lupa urusan body dan hati *nyahaha. Untuk prosesi selanjutnya pikirkan lagi nanti

Walaupun sudah berahir dan sudah diputuskan siapa yang jadi pemenangnya, tetap saja jangan berhenti disin. Dengan alasan jangan pernah remehkan hal sepele disekitar dan tetap hargari setiap titik pemikiran yang ada di bagian kecil isi kepala ini, siapa tau itu lah yang akan menjadi besar serta mengantarkannya pada keberhasilan. #ojomalesmikirDab :D

*diperbaharui oktober '14