Rabu, 25 Desember 2013

dongeng inspiratif para mafia hukum di negri ini

Tidak lain dari sebuah kisah si kancil suka mencuri ketimun. cerita ini akrab kita denganrkan ketika dulu masih kecil. Dalam buku-buku dongen pun banyak menceritakan sebuah kisah antara si baik dan si buruk.

Bercerita dengan seekor kancil yang cerdik pintar serta licik akalnya.Dia sikancil sudah sangat mahir sepertinya untuk berbohong dan mengelabuhi siapa pun. di siang bolong dan di waktu berkali-kali dia berhasil mencuri timun di ladang milik pak tani, hamparan lahan yang menyediakan semua kebutuhan isi perutnya, menggiurkan untuk selalu kembali dan bagaimanapun caranya untuk dapan mengelabuhi pak tani.
Perbuatnaya tersebut amat sangat meresahkan. Kemudian di suatu waktu pak tani membuat jebakan untuknya dan ahirnya dia pun terperangkap. Dibwanya pulang sang kancil tersebut, tinggal menunggu waktu eksekusinya saja besok pagi menjadi hidangan sarapan yang lezat bagi keluarga pak tani. gelagat tersebut rupanya dimengerti oleh kancil, kemudian dia mencoba mencari akal dan membujuk si anjing peliaraan pak tani untuk melepaskanya dari kurungan. Dengan mengarang cerita serta membuat pasas sang anjing untuk mau membukakan pintu kandang. kancil mulai bercerika lalo dia besok pagi akan diajak pak tani berkeliling kerumah warga, sontak sang anjing tidak terima disandingkan dengan peliaraan baru seperti kancil. 

Oleh kerena itu sangkanci berpuran pura baik kepada anjing untuk membujuk pak tani agar tidak melakukan hal tersebut dengan syarat si anjing mau menemeni tidurnya dikandang. "baiklah kalo itu permintaan mu" kemudian sang anjing pun mebukakan kandang tersebut, dengan bergegas kancil keluar dan melarikan diri. aning baru tersadar ketika kancil sudah menghilang.

Dari dongeng ini lah yang menjadikan cerita inspiratif bagi para pelaku yang sering memanfaatkan lahan basah (pemerintahan). Mereka amat akrab terhadap semua hilir-mudik peraturan dan mengerti dimanapun celah yang bisa dimanfaatkan. Demi memenuhi kantong pribadi para pemegang kekuasaan ini sudah tak benyak memperhitungkan lagi hukuman apa yang pantas diterimanya. 

Belum ada kepantasan karena pemerintah sendiri masih berdandan, mencari mana yang pantas diterapkan tanpa ada politik money dibelakangnya. Pemerintahan mungkin dianggapnya lahan pak tani yang menyediakan berbagai macam kemakmuran didalamnya. tidak hanya itu mengaca saja dari bangku-bangku yang diduduki para pejabat wakil rakyat sampai yang dari akar permulaan dari mana mereka menjabat, yaitu partai politik. hasil yang menggiurkan sudah mulai nampak dari sana. karena parpol bagaikan ladang subur yang selalu diberi pupuk oleh pemerintah  trutama  menjelang pemilu.

Kurangnya trasparasi anggaran biaya yang dikeluarkan serta maraknya partai politik yang suka melakukan penyadapan biaya demi kepentingan internalnya saja sangat rentan terhadap penyalah gunaan dana dari pemerintah. hal tersebut hanyalah dipandang sebagai alih-alih masalah saja, tanpa memutus kesepakatan untuk menentukan jalan keluarnya.

Dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU  Pilkada) yang tengah dibahas di Panitia Kerja DPR, isu pembatasan dana kampanye bahkan tidak masuk poin krusial yang dibahas. Jangan-jangan  parpol memang tidak menginginkan pembatasan tersebut karena boleh jadi mereka justru ingin menjadikan pemilu kada sebagai ajang mencari duit. (Editorial Media Indonesia Metro Tv)

Hal ini lah yang melahirkan semakin banyak kancil-kancil yang cerdik, dan menjadi hama bagi kesejahteraan masyarakat. Serta sangat sulit untuk memberantasnya karena dari pemerintah sendiri belum melakukan ketegas peraturan untuk mengatasi hal tersebut.

Senin, 23 Desember 2013

Perubahan Iklim Berbudaya di Yogyakarta

Slogan Jogja berhati nyaman, itu diberikan atas keistimewaanya, dilihat dari ragam budaya dan santunya masyarakat menyatu menjadi budaya yang luhur. Namun pada akhir-akhir ini pemerintah di resahkan dengan maraknya peredaran minuman keras (miras) yang semakin tak terkendali. Peredarannya dirasa sangat menghawatirkan, menyusul tujuh korban jiwa yang dinyatakan meninggal akibat mengkonsumsi minuman keras di daerah kabupaten Sleman akhir tahun 2013 ini.

Kebiasaan masyarakay yang konsumtif menjadi gaya hidup saat ini. Hal demikian lah yang berpengaruh buruk terhadap moral bangsa. Berlagak dengan kehidupan mewah dan berfoya-foya, sudah tertanam sejak mereka remaja. Biar dikatakan gaul dan tidak ketinggalan jaman, pesta miras dijadikan ajang budaya baru. Bahkan seseorang teman yang tidak mau ikut minum dianggapnya kuno, dan dikatakan sombong.

Selain itu Istilah penghangat badan yang tadinya disuguh dengan wedang ronde sekarang beralih dengan sebotol oplosan. Istilah jamu pun merupakan salah satu sebutan dari miras di kalangan masyarakat bawah. Mereka sudah terbiasa mengkonsumsi miras tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Agama seakan tidak berfungsi dalam permasalahan ini. Ajaran luhur serta larangan tegas yang sering dijelaskan didepan publik tidak tertanam sama sekali. Selain itu lemahnya kontrol sosial dari masyarakat, minimnya pendidikan moral dan tontonan yang semakain bebas sangat

Jumat, 20 Desember 2013

Sate Klathak

lidah indonesia sangat peka terhadap seni kuliner yang disajikan di setiap daerahnya. Ragam masakan nusantara siap memanjakannya. Manisnya gudeg yogyakarta, gurihnya jadah ketan disanding dengan tempe bacem di kawasan merapi sana, sampai pedas asam mainis bertoping ice cream jadi rujak ice cream menjadi teman penghilang dahaga dibwah teriknya matahari jogja.

Kuliner kali ini masih diseputar bumi Yogyakarta. selain ragam budaya dan apiknya kesenian jogja mempengaruhi kreatifitas penyajian masakan disini. beberapa derat makanan unik dapat ditemukan dan musti dicoba. salah satunya adalah sate klathak.

apa itu sate klathak?. seate klathak adalah sate yang berasal dari daging kambing kemudian penusuknya menggunakan jeruji besi yang biasanya digunakan pada jeruji sepeda, membakarnya hanya menggunakan garam tanpa banyak bumbu-bumbu lain. proses memasaknya sama saja dengan memanggang diatas bara api yg menganga seperti sate kambing biasa. Namun ada satu lagi perbedaanya, yaitu di kuah/ bumbu yang mendampinginya bukan bumbu kacang atau bumbu kecap namun kaldu yang sudah di bumbui gurih, entah apa formulanya yang jelas rasanya gurih dan segar, dagingnya juga empuk pastinya.

Sedangkan nama klathak sendiri banyak sejarahnya, ada juga yg bilang itu kerena proses membakarnya, karena daging kambing berbunyi "klathak-klathak" kalo pas dibakar, ada juga yang bilang buah mlinjo yg berjatuhan dari atas pohon. karena penjualnya dulu berjualan dibawah pohon mlinjo. 

Ngomong-ngomong dengan penjualnya, dulu pencetus sate klathak ini adalah mbah Ambyah, sejarahnya dulu katanya daerah si embah banyak yang memelihara kambing, lalu beliau mencoba membuat makanan berbahan dasar kambing pada tahun 1946.

Cukup melegenda juga kan kuliner khas Yogyakarta yang satu ini. Harga yang dibandrol untuk satu porsi sate klathak cukup lah untuk menbayar keunikannya, yaitu Rp. 17.000 ditambah waiting list sekitar 2jam cukup kalo pas lg ngantri. #wedan suwene, alternatif cari warung lain aja *^^

Alamat: Jln imogiri Timur km 10, timur stadion sultan agung. Banyak pilihan tempat makan disana sebenarnya, namun pionirnya ada di warung makan yang ini, sate Klathak Pak Pong namanya. tapi masih banyak fersi, dan belum jelas faktanya siapa pionir yg punya warung pling duluan.

jika anda berminat mencoba, datng saja ke kota ini. dengan syarat tetap jag ketenteraman ya. Sampaijumpa :)

1 porsi

plus 1 teko teh panas